Bandung, 14 Agustus 2025 – Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH), Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, kembali menggelar kegiatan Masa Bimbingan Karya Tulis Ilmiah (MABIM KTI) 2.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Agustus 2025 pukul 19.30 WIB hingga selesai, bertempat di Sekretariat MAPACH FPIPS UPI. Kegiatan MABIM KTI 2 menjadi salah satu upaya MAPACH untuk menciptakan generasi akademis, produktif, dan berdaya saing tinggi di bidang penelitian dan penulisan ilmiah.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan
Anggota Muda MAPACH yang Akademis dan Kritis melalui Pembinaan Penulisan Karya
Tulis Ilmiah”, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk
anggota muda yang memiliki kemampuan menulis karya ilmiah secara sistematis,
kritis, dan beretika. Pemateri dalam kegiatan ini adalah Dr.
Agil Nanggala, M.Pd., seorang akademisi yang dikenal aktif
dalam bidang penelitian dan penulisan ilmiah. Dalam penyampaiannya, beliau
membahas berbagai aspek penting dalam penyusunan karya tulis ilmiah dan laporan
penelitian, meliputi:
·
Pengertian
dan karakteristik karya tulis ilmiah
·
Perbedaan
antara esai dan karya ilmiah
·
Sistematika
penulisan laporan penelitian yang baik dan benar
·
Pentingnya
landasan teori dan kajian pustaka
·
Teknik
menyusun metodologi penelitian
·
Penulisan
hasil dan pembahasan
·
Tips
menulis simpulan dan rekomendasi
·
Etika
penulisan ilmiah dan anti-plagiarisme
Dr. Agil Nanggala, M.Pd., menekankan bahwa
karya tulis ilmiah bukan hanya tugas akademik, tetapi juga bentuk
kontribusi intelektual mahasiswa terhadap masyarakat dan dunia pendidikan.
Ia juga menambahkan pentingnya menjaga kejujuran dan integritas akademik,
serta memanfaatkan teknologi secara bijak sebagai alat bantu penelitian, bukan
sebagai penentu utama hasil.
Selanjutnya,
beliau memaparkan perbedaan antara essay dan karya ilmiah. Essay bersifat lebih
populis dan ringan, sedangkan karya ilmiah bersifat mendalam, metodologis,
serta memberikan kontribusi nyata baik secara teoretis maupun praktis. Hal ini
penting agar mahasiswa mampu menulis karya sesuai dengan kebutuhan akademik.
Materi kemudian
dilanjutkan dengan penjelasan mengenai urgensi kajian pustaka sebagai pisau
analisis, penguat posisi penelitian dalam teori, serta modal akademik untuk
mencapai kebaruan (novelty). Pemateri juga membahas metodologi
penelitian baik kuantitatif yang menekankan uji validitas, reliabilitas, hingga
uji statistik, maupun kualitatif yang mengutamakan wawancara, observasi,
triangulasi, dan analisis mendalam. Selain itu, dijelaskan pula tentang penulisan hasil dan
pembahasan yang harus didasarkan pada realitas lapangan serta dianalisis dengan
teori agar mampu menjawab rumusan masalah secara komprehensif. Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara akademis maupun praktis.
Pada bagian akhir, pemateri menegaskan pentingnya
simpulan, implikasi, rekomendasi, serta etika penelitian. Simpulan merangkum
jawaban penelitian, implikasi menunjukkan dampak penelitian, rekomendasi
memberikan arah penelitian selanjutnya, sementara etika penelitian menekankan
integritas, kejujuran, dan anti-plagiarisme. Teknologi hanya diposisikan
sebagai alat bantu, bukan penentu utama hasil penelitian.
Kegiatan ini berlangsung secara interaktif
dan komunikatif. Setelah sesi penyampaian materi selama 45
menit, acara dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi yang
hangat antara pemateri dan peserta. Para anggota muda MAPACH menunjukkan
antusiasme tinggi dengan berbagai pertanyaan seputar teknik penulisan ilmiah,
sistematika laporan, hingga tips publikasi karya ilmiah di jurnal. Acara berjalan dengan lancar dan mendapat apresiasi positif dari seluruh
peserta maupun pengurus. Sebagai tindak lanjut, diharapkan kegiatan semacam ini
dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bentuk pembinaan akademik
bagi anggota muda MAPACH UPI. SALAM MAPACH!!! (Aldiska "Namplok" Adelina Fitri)
0 Comments