SAFARI SADAR HUKUM DI GUNUNG KEMBAR (SINDORO-SUMBING)


SAFARI SADAR HUKUM DALAM PENDAKIAN GUNUNG SINDORO – SUMBING



Salah satu ciptaan Tuhan yang ada di alam ini adalah berdiri dengan kokohnya gunung yang menancapkan kakinya ke bumi. Menelusuri lembah dan menembus rimbunnya hutan pegunungan memicu adrenalin dan menjadi tantangan bagi sang pendaki. Sudah bukan rahasia lagi bahwasanya Indonesia memiliki banyak gunung yang bisa dijadikan sasaran pendakian, salah satunya Gunung Sindoro atau Gunung Sumbing.
Kedua gunung itu acap kali mendapat sebutan gunung kembar, hal tersebut dikaren akan lokasi kedua gunung ini yang berdekatan. Gunung Sindoro berlokasi di sebelah barat laut Temanggung dan timur laut Wonosobo. Sementara itu Gunung Sumbing berada di sebelah barat daya Temanggung dan sebelah timur Wonosobo. Ketinggian kedua gunung ini tidak jauh berbeda. Gunung Sindoro memiliki ketinggian sekitar 3.153 mdpl dan Gunung Sumbing 3.371 mdpl. Dari kejauhan kedua gunung ini terlihat sejajar dan sekilas terlihat serupa. Maka tak heran jika kedua gunung ini mendapat sebutan gunung kembar karen ngginya hampir sama.
ESTIMASI PERJALANAN
Bagi para pendaki yang ada di wilayah Bandung yang akan melakukan pendakian ke Gunung Sindoro atau Sumbing bisa memulai perjalanan dari Terminal Caheum menggunakan bus. Perjalanan akan di mulai dari Terminal Caheum sampai Terminal Mendolo yang memakan waktu sekitar 12 jam dan menghabiskan anggaran sebesar Rp.88.000/orang. Sesampainya di terminal mandolo, karena gunung pertama yang akan kami daki adalah gunung Sumbing via garung, maka perjalanan dilanjutkan menuju basecamp gunung Sumbing yang berada di Desa Butuh Lor, Garung, Butuh, Kalikajar, Kabupaten Wonosobo. Sebenarnya, estimasi waktu atau biaya untuk menuju basecamp gunung Sumbing atau Sindoro sama saja karena jarak kedua basecamp tersebut sangatlah dekat. Untuk menuju kesana kita dapat menggunakan bus ataupun menyewa kendaraan, kurang lebih biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 15.000/orang.
Sebelum tiba di basecamp, pendaki bisa berbelanja perbekalan terlebih dahulu di pasarsayur Wringinanom. Setibanya di basecamp, pendaki bisa beristirahat sejenak di basecamp tersebut. Sebelum melakukan pendakian, pendaki harus melakukan registrasi dan membayar biaya simaksi sebesar Rp. 20.000/malam (biaya simaksi gunung Sumbing dan Sindorosama besarnya). Kemudian, yang menjadi ciri khas dalam mendaki gunung Sumbing atau Sindoro yaitu adanya ojeg yang mengantar pendaki menuju pos 1 (ini bersifat pilihan). Ojeg tersebut dinamakan ojeg setan, nama tersebut disebabkan karena para ojeg yang ada di kaki gunung Sumbing atau Sindoro ini menjalankan motornya secara tidak biasa atau bisa dikatakan seperti kesurupan karena saking cepatnya. Biaya ojeg ini sebesar Rp. 25.000/orang.
Pendakian Gunung Sumbing
Pendakian menuju puncak Sumbing biasanya memakan waktu 2 hari 1 malam. Pada pendakian hari pertama pendaki akan disarankan untuk menginap terlebih dahulu di pos3 pestan, pos ini berupa tanah datar yang cukup luas yang bisa menampung puluhan tenda, namun untuk mendirikan tenda disini tenda harus di pasang dengan kokoh karena rawan badai dan kondisi lokasi yang tanpa pelindung apapun seperti pepohonan dan batu besar. Tetapi jika ingin lebih dekat dengan puncak kita dapat menginap di pos 4 yaitu pos watu kotak, namun pos ini memiliki area yang sangat sempit jadi hanya memungkinkan mendirikan tenda beberapa saja, apabila pada musim pendakian maka kita harus secepatnya menuju pos ini jika tidak mau didahului pendaki yang lain, karena jika tidak kebagian lahan di pos ini maka kita akan bingung untuk mendirikan tenda, terlebih pos ini adalah pos camp terakhir sebelum puncak. Jalan menuju pos 4 dari pos pestan sangatlah terjal dan berbatu dengan sisi-sisinya adalah jurang.Maka diharapkan para pendaki berhati-hati saat melintasi jalan ini.
Jikabermalam di pos 4maka pendaki hanya membutuhkan waktu 2 jam untuk menuju puncak buntu, dan sekitar 15 menit lagi dari puncak buntu menuju puncak rajawali, puncak rajawali ini merupakan puncak tertinggi di Sumbing. Di puncak Sumbing ini kita dapat melihat matahari terbit dengan view yang sangat indah dihiasi dengan beberapa gunung yang terlihat jelas seperti gunung Sindoro, gunung lawu, gunung andong dan gunung slamet.


Pendakian Gunung Sindoro
Pendakian gunung Sindoro kali ini dimulai dari basecamp kledung, yang berada di Jl. Campur Salam No.7, kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.  Dari base camp menuju Pos 1, terdapat dua opsi untuk mencapai Pos 1, kita bisa berjalan seperti biasa atau pun menggunakan ojeg seperti pada saat ke gunung Sumbing, harganya pun sama sebesar Rp. 25.000/orang.
Dari pos 1 menuju Pos2, kondisi jalur pendakian belum terlalu terjal, walaupun sudah banyak bongkahan batu yang besar ditambah jalur berkelok dan juga ada naik-turunnya, tetapi perjalanan terasa santai dan teduh karena jalur yang dilalui adalah hutan tropis. Kemudian dari Pos 2 ke Pos 3, pendakian ke Gunung Sindoro baru benar-benar dimulai. Tingkat kemiringan sudah makin meninggi dan kondisi jalanan yang berbatu akan semakin menguras energi. Belum lagi, Jarak dari Pos 2 ke Pos 3 terhitung jauh sehingga akan sangat menguras tenaga mengingat kondisi jalan memang makin sulit. Pos 3 merupakan pos yang disarankan untu kmendirikan tenda. Selain areanya yang luas dibandingkan pos lainnya, Pos 3 juga lumayan tertutup dengan pepohonan sehingga lebihnya manun tuk bermalam. Tetapi jika ingin menyaksikan sunrise langsung dari tenda, Sunrise Camp yang berada tidak jauh dari Pos 3 tentu sangat layak untuk dijadikan tempat bermalam. Lokasinya cukup luas untuk menampung banyak tenda. Namun, area ini tidak terlalu tertutup oleh pepohonan sehingga jika mendirikan tenda perlu dipakaikan flysheet lagi agar lebih nyaman.
Perjalanan menuju Pos 4 Area Batu Tatah Gunung Sindoro jauh lebih susah dari pendakian pos kepos sebelumnya. Jalanan makin terjal dan bebatuan yang harus dilewati semakin luas. Namun di sepanjang perjalanan, jika memutuskan untuk summit attack saat subuh, pemandangan yang bisa dinikmati begitu indah. Pos 4 ini pun cocok dijadikan tempat untuk menyaksikan sunrise sembari menikmati pemandangan Gunung Sumbing yang begitu dekat, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi yang berhadapan
Kabarnya jika perempuan yang sedang datang bulan/halangan diperkenankan hanya sampai pos 4 ini saja, karena di atas puncak konon katanya ada tempat yang disucikan. Jadi bagi para pendaki perempuan yang sedang datang bulan sayang sekali tidak bisa sampai puncak.
Kemudian, dari pos 4 menuju puncak, kita akan melewati “6 tanjakan penyesalan” yang benar-benar akan menipu kita, yang dimana puncak seolah-olah sudah dekat, padahal masih sangat jauh. Di sepanjang perjalanan terdapat padang bunga edelweiss. Namun pada saat kami mendaki padang bunga edelweiss ini sedang kering karena musim kemarau yang sedang melanda. Tetapi pemandangan yang disuguhkan masih tetap indah.
Setelah kurang lebih 6 jam efektif mendaki Gunung Sindoro, akhirnya tim pendakian tiba di Puncak Gunung Sindoro. Pemandangan dari puncak sangatlah indah, sama halnya dengan puncak Sumbing. Yang membedakan puncak Sumbing dan Sindoro ialah kawahnya, kawah yang ada di Sindoroini mengeluarkan gas sulfur yang begitu menyengat dan mulai mengganggu pernafasan. Oleh karena itu disarankan untuk tidak berlama-lama di tempat ini.

Safari Sadar Hukum
            Dalam pendakian gunung Sindoro-Sumbing ini menggapai puncak bukan tujuan utama kami, melainkan ada misi kemanusiaan yang ingin kami lakukan, yaitu melakukan safari sadar hukum atau menanamkan nilai-nilai yang sesuai dengan aturan atau undang-undang yang berlaku bagi para pendaki ataupun masyarakat. Pada saat melakukan pendakian, jika kami beristirahat di setiap pos, tidak lupa kami memberikan brosur atau pamflet yang berisikan undang-undang RI No 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya kepada setiap pendaki yang kami temui. Hal tersebut guna memberikan informasi dan edukasi kepada para pendaki terkait aturan-aturan yang berlaku bagi para pendaki saat mendaki gunung. Selain itu dengan adanya misi ini, kami pun mengharapkan para pendaki yang ada di Indonesia sadar dan peduli terhadap gunung-gunung yang ada di Indonesia, sehingga pada saat melakukan pendakian para pendaki tetap menjaga kelestarian dan keasrian gunung tersebut, serta dalam brosur yang kami bagikan pun terdapat tips mendaki gunung yang aman dan hal-hal yang wajib diperhatikan saat mendaki gunung, hal ini agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan saat mendaki gunung.
Kemudian, di kaki gunung Sumbing dan Sindoro pun kami melakukan safari sadar hukum kepada masyarakat sekitar terkait 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini didasari karena keprihatinan dan kekhawatiran kami  terhadap bangsa Indonesia yang pada saat ini mengalami pergeseran dan perubahan di segala sendi kehidupan. Pada misi kami kali ini, kami melakukan sosialisasi terkait 4 pilar kebangsaan dengan menyangkut pautkan dengan kehidupan masyarakat sekitar agar materi yang kami sampaikan mudah untuk diterima dan dipahami masyarakat.
Selama kami disana, banyak hal yang kami ketahui mulai dari kebiasaan masyarakat di sekitar Sindoro-Sumbing, mata pencaharian yang menjadi tumpu hidup mereka serta kondisi alam yang asri dan subur membuat desa sekitar Sindoro-Sumbing menjadi daya tarik tersendiri. Kesuburan alam disana dimanfaatkan masyarakat untuk bercocok tanam mulai dari sayur-sayuran hingga rempah-rempah yang memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sehingga, jarang sekali masyarakat menggunakan bumbu dapur yang instan.
Mayoritas kegiatan masyarakat sekitar Sindoro-Sumbing adalah berladang Tembakau, hampir setiap rumah warga memiliki ladang tembakau, sehingga model rumah masyarakat dibuat luas yang dapat digunakan saat panen tiba. Rata-rata penghasilan dari Tembakau setelah panen yaitu apabila panen basah harga Tembakau yang dijual sebesar Rp. 30.000,- dan apabila Tembakau yang dijual sudah dikeringkan maka harganya lebih tinggi yaitu mencapai Rp. 70.000,- sampai Rp.110.000,-. Biasanya musim panen Tembakau ini pula sering dijadikan momen untuk mengadakan hajatan baik itu pernikahan ataupun sunatan, karena menurut mereka musim panen adalah waktu dimana keadaan ekomoni masyarakat sedang meningkat.


“Dunia itu seluas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya”.    

Post a Comment

2 Comments

  1. kelinci99
    Togel Online Terpercaya Dan Games Laiinnya Live Casino.
    HOT PROMO NEW MEMBER FREECHIPS 5ribu !!
    NEXT DEPOSIT 50ribu FREECHIPS 5RB !!
    Ada Bagi2 Freechips Untuk New Member + Bonus Depositnya Loh ,
    Yuk Daftarkan Sekarang Mumpung Ada Freechips Setiap Harinya
    segera daftar dan bermain ya selain Togel ad juga Games Online Betting lain nya ,
    yang bisa di mainkan dgn 1 userid saja .
    yukk daftar di www.kelinci99.casino

    ReplyDelete