Oleh :
Siti Zahra “Cengir” Rahmadini
Mahasiswa Pecinta Alam Civic Hukum
Mahasiswa Pecinta Alam
Civics Hukum (MAPACH) merupakan sebuah Organisasi Pecinta Alam Departemen
Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Indonesia.
Nama MAPACH sendiri
muncul dari ide dan realisasi tiga tokoh pencetusnya yakni Herman Eka Permana,
Adang Rujlana dan Ahmad Isrona .
Pada awalnya organisasi
ini tidak begitu eksis, hanya sebagai perkumpulan mahasiswa yang senang
beraktivitas di alam seperti naik gunung, jelajah pantai maupun jalan-jalan ke
berbagai pelosok daerah. Namun seiring dengan berjalannya waktu, yakni pada
tahun 2009, MAPACH menjadi bagian dari HMCH dan berstatus UUK (Unit Unit
Khusus).
Tujuan didirikannya
MAPACH adalah membina potensi mahasiswa Civics Hukum (PKn) sebagai pecinta alam
yang akademis, religius dan mengabdi terhadap masyarakat, bangsa dan negara. MAPACH
memiliki platform yang berbeda dengan Organisasi Pencinta Alam lainnya, karena
kegiatannya lebih difokuskan pada aspek kemasyarakatan (Sosiologi Pedesaan).
Organisasi yang berdiri
pada tanggal 14 April 1986, saat ini genap berusia 34 Tahun. Di usianya yang terus
bertambah, banyak sekali doa dan harapan yang dipanjatkan untuknya.
Berbicara tentang
MAPACH, tak terasa sudah 3 tahun saya aktif di organisasi ini, 3 tahun sudah ku lalui
dengan penuh lika-liku. Bahagia, sedih, kesal, hingga penuh haru sudah ku
rasakan. Banyak sekali hal yang ku dapatkan dari organiasi ini, dimulai dari
keluarga baru, berbagai pengalaman yang luar biasa, dan relasi baru tentunya.
Menjadi anggota pecinta
alam terkadang tidak luput dari stigma negatif lingkungan sekitar. Masih banyak
orang-orang yang berpandangan bahwa Mapala hanyalah perkumpulan mahasiswa yang
sering membuang-buang waktu karena selalu berkumpul hingga larut malam,
mahasiswa yang berpenampilan lusuh, mahasiswa perokok, tidak sayang nyawa
karena sering naik gunung dan masih banyak stigma negatif lainnya.
Padahal kenyataannya, banyak
sekali kegiatan Mapala yang memberikan dampak
positif. Seperti melakukan penggalangan dana atau bahkan turun langsung saat
ada bencana, melestarikan alam, melakukan penghijauan, mengadakan seminar
tentang lingkungan, konservasi, serta masih banyak kegiatan bermanfaat lainnya.
Melihat berbagai stigma
negatif diatas, saya berfikir bahwa kita tidak perlu terlalu mempermasalahkan
pendapat orang lain, terserah mereka saja. Kalian tau mengapa? “Cause Judging is our society hobbies”. Hal
yang perlu kita lakukan sebagai Mapala hanyalah mematahkan stigma negatif yang
tumbuh berkembang di masyarakat dengan terus berprilaku positif, bukan dengan
berprilaku yang seolah-olah “mengamini”
stigma negatif yang ada.
Seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya usia, Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum
harus mampu menggali potensi diri dan kelompok untuk dikembangkan sebagai
sumbangan berharga yang amat besar dan bermakna bagi umat manusia dengan
menjunjung nilai-nilai kemanusian sehingga mencapai tujuan sebagai insan
pecinta alam yang akademis, religius dan pengabdi terhadap masyarakat bangsa
dan Negara.
Menjadi sebuah
organisasi yang paripurna memang bukan suatu hal yang mudah. Setiap organisasi
pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan, begitupun dengan MAPACH. Namun, bukan suatu hal yang tidak mungkin
apabila MAPACH menjadi sebuah organisasi yang paripurna. Ada beberapa hal yang
bisa dilakukan anggota MAPACH untuk merealisasikannya. Yakni :
1. Menjaga
nama baik MAPACH
2. Memperbaiki
kekurangan MAPACH
3. Memberikan
citra yang baik sebagai anggota MAPACH, contohnya berpakaian rapih, berperilaku
santun dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya
4. Saat
ada hal yang dirasa tidak sesuai, sudah sepatutnya diselesaikan secara
internal, tidak perlu mengumbar kekurangan organisasi pada pihak luar, karena
hal ini tidak akan menyelasikan masalah yang ada, justru hanya akan memperkeruh
suasana.
5. Mempererat
tali persaudaraan sesama anggota
6. Mengingatkan
sesama anggota untuk bertindak sesuai Kode Etik Pecinta Alam
7. Meningkatkan
kinerja MAPACH agar semakin baik kedepannya.
8. dan kiat-kiat lain yang masih banyak lagi
Hemat pemikiran saya, Poin-poin diatas bisa kita lakukan sebagai anggota MAPAH guna mewujudkan MAPACH menjadi organisasi pecinta alam agar lebih “paripurna”
lagi di usia nya yang ke-34 Tahun.
Sebetulnya masih ada yang
ingin ku tuliskan disini, namun rasanya tangan ini sudah tak sanggup lagi
karena beberapa hal memang tak mampu terdefinisikan oleh kata-kata.
Terakhir, ku ucapkan
selamat Dies Natalis MAPACH ke-34,
Selamat ulang tahun dan Panjang umur selalu. Tak lupa ku persembahkan Hymne dan
Mars MAPACH untukmu.
Hymne MAPACH
Karya:
Hardianto
Dikala
surya tenggelam
Terpancar
sinar keagungan
Lewat cahaya di buana
Panji-
panjimu gemerlapan
Terangi
setiap kegelapan
Tanpa
mengharapkan balasan
MAPACH
namamu selalu tegar
Dalam lindungan-Nya
MAPACH
biarkan kami datang
Dalam
naunganmu
Janji
kami kepadamu
Tuk
selalu mengabdi
Pada
kemanusiaan
MARS
Karya : Epin Saepudin
Langkahkan kakimu terus maju
Pacu semangatmu jangan kaku
Di depan masih banyak tantangan
Yang setiap kali dapat menghadang
MAPACH terus tegar
MAPACH jangan gentar
Bentangkan bendera kemenangan
Lalui hambatan
Hadapi rintangan
Tuk dapat mencapai masa depan
Lihatlah purnama t’lah bersinar
Sambutlah dengan penuh semangat
Ayo bangkit angkatlah ranselmu
Terus jalan tanpa kenal lelah
0 Comments