Seperti yang telah kita ketahui pada tanggal 21
Februari 2021 adalah Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Hari peduli sampah
nasional ini diperingati untuk mengenang tragedi longsor sampah di TPA
Leuwigajah, Cimahi, pada 21 Februari 2005 silam. Bencana longsor sampah ini
menelan korban jiwa sebanyak 137 orang dari 143 warga yang tercatat hilang di
kantor kepala Desa Batujajar Timur, Batujajar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Lalu longsoran sampah ini menggulung dua kampung dibawahnya, yaitu Kampung
Cilimus dan Kampung Pojok. Tak mengherankan apabila tragedi longsor sampah ini
menjadi latar belakang diadakannya Hari Peduli Sampah Nasional oleh Kementrian
Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006 tanggal 21 Februari. Tak hanya itu Hari
peduli sampah nasional diadakan untuk menggerakkan masyarakat lebih peduli
sampah.
Dengan adanya hari peduli sampah nasional,
menyadarkan kita bahwa kian hari sampah kian membanyak dan sulit untuk
diuraikan. Sampah terdapat diseluruh penjuru dunia, bahkan sampah banyak
ditemukan di hutan dan gunung-gunung yang merupakan daerah yang tidak banyak
terjamah oleh manusia. Siapa lagi pelakunya kalau bukan para pendaki gunung
yang ngakunya pecinta alam namun kenyataannya hanya sebatas penikmat alam. Kenyataannya
semakin banyak jumlah pendaki gunung, semakin banyak pula sampah yang menumpuk
di gunung. Seharusnya pecinta alam adalah orang yang mencintai alam dan
mencintai itu harus dibuktikan dengan adanya pengorbanan nyata.. Pengorbanan
nyata ini berupa melestarikan lingkungan. Pelestarian lingkungan meliputi;
tidak membuang sampah sembarangan, mengolah sampah dengan bijaksana, menjaga
ekosistem flora dan fauna, melakukan penghijauan dan lain-lain.
Merebak peristiwa adanya tumpukan sampah di gunung salah
satunya adalah yang terjadi di Gunung Gede. Melalui unggahan pengguna twitter
yang memperlihatkan sampah yang menumpuk disekitaran jalur pendakian gunung
Gede. Dengan caption "Belum dibuka resmi, inilah penampakan Gunung Gede,
20 Agustus 2020, catatan: Gunung Gede buka resmi 25 Agustus
2020," tulis akun Twitter @pendakilawas, dikutip Suara.com, Rabu
(26/8/2020).
Dalam unggahan tersebut terlihat
jelas tumpukan sampah plastik dan kertas yang berserakan disekitar jalur
pendakian gunung Gede. Tidak hanya itu, pada tahun 2015 menurut Data Balai
Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menunjukkan setiap pengunjung
membuang sekitar 0,5 kilogram sampah di Gunung Semeru. Padahal, setiap hari
gunung tersebut disambangi 200 hingga 500 pendaki. Artinya, di Gunung Semeru
ada sekitar 250 kilogram sampah per hari.
Bayangkan pada tahun 2015 saja sampah di gunung Semeru sudah sebegitu
banyaknya, apalagi di kondisi sekarang.
Penumpukkan sampah di gunung tentunya disebabkan
olen para pendaki gunung yang tidak mencintai alam, mereka hanya menikmati alam
tanpa memikirkan kelestarian alam itu sendiri. Banyak diantara mereka yang
ngakunya sebagai pecinta alam namun
nyatanya justru merusak alam dengan ulahnya meninggalkan sampah di gunung.
Mendaki gunung dengan bangganya menggunakan outfit berjuta-juta, namun untuk
mengambil sampah diri sendiri saja enggan. Apabila tidak mau melakukan kegitan
reboisasi, penghijauan dan lain sebagainya, paling tidak jangan merusak hutan
di gunung dengan meninggalkan sampah.
Mari buktikan kecintaannya terhadap alam dengan
pengorbanan nyata seperti tidak meninggalkan sampah dimanapun kita berada,
mengurangi konsumsi plastik, menanam pohon atau mangrove dan lain sebagainya.
Jangan hanya menikmati alam nya saja, tetapi kita juga harus menjaga dan
melestarikan alam agar selalu dapat menikmati keindahannya.
Sumber
Referensi:
Purwanto, Antonius. (2021). Hari
Peduli Sampah Nasional dan Kebijakan Pengelolaan Sampah di Indonesia. Diakses
pada 22 Februari, Pukul 15.00, dari https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/hari-peduli-sampah-nasional-dan-kebijakan-pengelolaan-sampah-di-indonesia
Sekarani, Rima. (2020). Penuh
Sampah! Sebelum Dibuka Resmi, Kondisi Kawasan Gunung Gede Bikin Sedih. Diakses
pada 22 Februari, Pukul 15.15, dari https://www.suara.com/lifestyle/2020/08/26/102138/penuh-sampah-sebelum-dibuka-resmi-kondisi-kawasan-gunung-gede-bikin-sedih
Wirawan, Jerome. (2015). Masalah
Sampah Di Gunung dan Taman Nasional Indonesia Mengkhawatirkan. Diakses pada 22
Februari, Pukul 15.20, dari https://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/06/150625_indonesia_sampah_gunung
1 Comments
Pecinta / penikmat? Judul yg bagus
ReplyDelete