Sabtu (08/03/2025) telah dilaksanakan Masa Bimbingan (MABIM) Anggota Muda yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH) UPI Bandung. Agenda mabim kali ini mengkaji perihal public speaking dengan tema yang diusung “Pembicara yang Berpengaruh: Menguasai Teknik, Komunikasi Persuasif dan Strategi Public Speaking”. Pada mabim ini diisi oleh teh Elda Dwi Pratiwi, S.Pd. selaku anggota kehormatan MAPACH yang memiliki wawasan dan pengalaman di bidang tersebut. MABIM dimulai pada pukul 14.00 WIB - 15.00 WIB melalui Zoom Meeting. Tujuan diadakannya kajian ini agar anggota muda mengetahui teknik dasar public speaking, komunikasi persuasif dan interaktif, serta memahami strategi berbicara di berbagai situasi. Setelah mengikuti masa bimbingan mengenai public speaking, diharapkan anggota muda MAPACH dapat mengembangkan keterampilan dasar dalam berkomunikasi secara efektif, meningkatkan rasa percaya diri dalam berbicara di depan umum, serta menguasai teknik berbicara yang persuasif dan interaktif. Selain itu, kemampuan ini diharapkan dapat diterapkan dengan baik dalam berbagai situasi, sehingga memperkaya wawasan dan mendukung terbentuknya generasi MAPACH yang unggul dan kompetitif. Kajian ini dimoderatori oleh Ifan “Biko” Kiki Kurniawan serta dihadiri oleh anggota muda dan anggota pegurus lainnya.
Pada kajian ini, teh Elda
menyampaikan penjelasan mengenai definisi public speaking yang merupakan
proses berbicara di depan umum atau khalayak untuk menyampaikan informasi,
menghibur, dan mempengaruhi audience. Selain itu, public speaking adalah
sebuah kompetensi yang memadukan empat unsur utama pendidikan yakni sains
keterampilan seni, dan karakter. Topik dan tujuan public speaking
diantaranya yaitu menyampaikan informasi (to inform), memengaruhi publik untuk
berpikir dan bertindak, menyampaikan pendapat, memotivasi, serta menghibur. Adapun manfaat
dari public speaking yaitu untuk meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan
value diri, melatih diri untuk tampil lebih standout, menjadi komunikator yang
baik, dan memperluas koneksi atau jaringan. Disisi lain, elemen public
speaking meliputi verbal, vokal, dan visual.
Terdapat teknik komunikasi yang
efektif dalam public speaking yakni melibatkan penerapan berbagai aspek
dasar seperti teknik vokal dan verbal yang dapat menciptakan “snowmanhip”,
yaitu kemampuan untuk mempengaruhi audiens dengan cara yang mudah dipahami dan
menarik. Pesan yang disampaikan harus singkat, padat, dan jelas, dengan
penyusunan materi presentasi yang baik agar audiens dapat mengikuti dengan
mudah. Selain itu, pembicara harus cerdas dalam menganalisis audiens, baik dari
segi psikologi maupun demografi, untuk menyesuaikan gaya komunikasi yang tepat.
Penggunaan media penyampaian yang menarik juga penting untuk meningkatkan
keterlibatan audiens, sambil terus mendorong terjadinya feedback yang
konstruktif dari audiens untuk memastikan pesan diterima dengan baik.
Dalam public speaking,
teknik vokal memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan pesan yang
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens. Beberapa unsur utama dalam
teknik vokal meliputi pernapasan, artikulasi, intonasi, aksentuasi, phrasing
(pemanggilan kata), power, speed/tempo, dan volume. Pernapasan yang baik adalah
dasar untuk menghasilkan suara yang kuat dan stabil, sementara artikulasi
membantu agar kata-kata yang diucapkan jelas dan mudah dipahami. Intonasi yang
bervariasi memberikan nuansa pada pembicaraan, sehingga tidak monoton dan dapat
menarik perhatian audiens. Aksentuasi mengacu pada penekanan pada kata atau
frase tertentu untuk menambah makna, sedangkan phrasing atau pemanggilan kata
mengatur jeda dalam berbicara untuk memberi ruang bagi audiens dalam mencerna
informasi. Power mengacu pada kekuatan suara yang dikeluarkan untuk menambah
kepercayaan diri. Speed/tempo mengontrol kecepatan berbicara untuk menjaga alur
percakapan tetap dinamis, dan volume perlu diatur agar cukup keras untuk
didengar oleh audiens tanpa berlebihan.
Materi public speaking yang
menarik bisa sangat beragam, tergantung pada audiens dan tujuan yang ingin
dicapai. Beberapa contoh materi yang efektif meliputi cerita inspiratif yang
mampu memberikan motivasi dan membangkitkan semangat, pengalaman sehari-hari, topik
tongkrongan, serta topik sains dan sosial yang memberikan wawasan lebih dalam
tentang isu-isu terkini dan menantang audiens untuk berpikir kritis. Pemilihan
materi ini sangat bergantung pada bagaimana pembicara dapat menyesuaikan diri
dengan kebutuhan dan minat audiens agar pesan yang disampaikan lebih efektif. Selain
teknik vokal dan materi yang menarik, metode public speaking juga
berpengaruh besar pada cara penyampaian pesan. Beberapa metode yang sering
digunakan antara lain impromptu style, di mana pembicara berbicara tanpa
persiapan sebelumnya yang menuntut kemampuan berpikir cepat dan berbicara
dengan lancar. Adapun manuscript style, di mana pembicara membaca materi
yang sudah dipersiapkan sebelumnya, sehingga cocok untuk presentasi yang membutuhkan
ketelitian dalam penyampaian data atau informasi. Sedangkan memorize style,
di mana pembicara menghafal seluruh materi presentasi, sehingga lebih bebas
bergerak dan berbicara secara langsung dengan audiens, meskipun perlu diingat
bahwa gaya ini membutuhkan latihan yang intensif. Selain itu, extempore
style yang menggabungkan persiapan singkat dengan kebebasan berbicara, di
mana pembicara menggunakan poin-poin utama yang sudah disiapkan dan kemudian
mengembangkan ide-ide di tempat. Metode yang dipilih harus disesuaikan dengan
konteks acara dan audiens yang dihadapi, sehingga pesan dapat disampaikan
dengan cara yang paling efektif dan menyeluruh. SALAM MAPACH!!! (Aldiska "Namplok" Adelina Fitri)
0 Comments