Indahnya
pesona alam yang berada di Kp. Cipulus Rw 09 Desa Mandalasari Kecamatan
Cikancung Kabupaten Bandung. Sebuah Lahan carik desa yang dulunya disewakan
kepada masyarakat untuk dimanfaatkan bercocok tanam, hampir tidak produktif
baik bagi masyarakat penggarap maupun pendapatan asli desa. Alhasil kepala desa
disana membuat sebuah inovasi untuk menjadikan lahan itu menjadi destinasi
wisata. Dan pada bulan agustus 2017 lahan ini mulai diperbaiki dan ditata
sedemikian rupa sehingga tampak menjadi sebuah objek wisata dengan anggaran
desa yang dikelola oleh Bumdes Citra Madiri Desa Mandalasari.
Tempat ini dinamakan SGB atau Sirkuit Gunung buleud, yang merupakan destinasi wisata sport agriculture yang dimana didesain sebagai wahana untuk berolahraga khususnya untuk pembalap motocross dan tempat untuk berkebun atau bercocok tanam. Tempat ini juga dilengkapi dengan spot untuk berkumpul bersama keluarga dan berfoto ria, karena pemandangan di tempat wisata ini masih sangat natural dengan view perkebunan dan pegunungan yang terlihat jelas. Disana juga dilengkapi dengan kantin, WC umum, dan mushola. Sehingga terasa sangatlah lengkap apabila objek wisata ini dijadikan sebagai pilihan keluarga untuk berlibur di akhir pekan. Tiket masuk kedalam objek wisata ini terbilang masih sangat murah, bagi pengendara motor di kenai harga sebesar Rp. 10.000,- dan untuk mobil sebesar Rp. 20.000,- dan ini teruntuk biaya parkir saja, karena pengunjung tidak di kenai tarif biaya masuk. Destinasi wisata ini berjarak 5 kilometer dari pusat kota Cikancung, Untuk akses jalan menuju tempat ini bisa melewati jalan raya cijapati, lalu nanti di kampung cisagatan belok kiri.
Tempat ini dinamakan SGB atau Sirkuit Gunung buleud, yang merupakan destinasi wisata sport agriculture yang dimana didesain sebagai wahana untuk berolahraga khususnya untuk pembalap motocross dan tempat untuk berkebun atau bercocok tanam. Tempat ini juga dilengkapi dengan spot untuk berkumpul bersama keluarga dan berfoto ria, karena pemandangan di tempat wisata ini masih sangat natural dengan view perkebunan dan pegunungan yang terlihat jelas. Disana juga dilengkapi dengan kantin, WC umum, dan mushola. Sehingga terasa sangatlah lengkap apabila objek wisata ini dijadikan sebagai pilihan keluarga untuk berlibur di akhir pekan. Tiket masuk kedalam objek wisata ini terbilang masih sangat murah, bagi pengendara motor di kenai harga sebesar Rp. 10.000,- dan untuk mobil sebesar Rp. 20.000,- dan ini teruntuk biaya parkir saja, karena pengunjung tidak di kenai tarif biaya masuk. Destinasi wisata ini berjarak 5 kilometer dari pusat kota Cikancung, Untuk akses jalan menuju tempat ini bisa melewati jalan raya cijapati, lalu nanti di kampung cisagatan belok kiri.
Meskipun objek wisata ini masih sangat baru, tetapi pengunjung wisata ini sudah sangat banyak dan adapula yang berasal dari luar kabupaten. Bahkan para komunitas motocross datang jauh-jauh untuk mencoba track disana, dengan lahan seluas kurang lebih 30 hektar tersebut, pengunjung yang memiliki hobi mengendarai motocross disuguhi track yang sangat menantang. Tidak lupa juga karena tempat ini merupakan wisata sport agriculture, oleh karena itu selain sport, tempat wisata ini juga tidak melupakan para penduduk disana dengan menyediakan lahan untuk berkebun, terlebih pada pembangunannya wisata ini memiliki konsep agriculture dengan penanaman 15 ribu pohon kopi, yang dimana kedepannya dari hasil panen kopi itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian warga disana dengan menjual kopinya dan sekaligus menjadi ciri khas wisata itu juga, selain itu desa mandalasari pun dapat menyumbang hasil panen kopi itu ke pasaran.
Winda "Gadag" Indriyani S
Brigade XXXIII (Barata Prasaja)