Peran Komunitas dalam Menanggulangi Bencana Alam di Desa dengan Membangun Sinergi Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah

Peran Komunitas dalam Menanggulangi Bencana Alam di Desa dengan Membangun Sinergi Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah

 

Sumber: Mapach 2024

Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH) FPIPS UPI kembali mengadakan kegiatan Kajian Konservasi di Taman Teletubbies UPI. Kegiatan yang bertema “Peran Komunitas dalam Menanggulangi Bencana Alam di Desa dengan Membangun Sinergi Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah” ini dihadiri oleh lima Organisasi Pecinta Alam (OPA) UPI, yaitu JANTERA, GANDAWESI, PAMOR, AMEPA BOEMI dan SISPAKALA.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 13 Oktober 2024. Diawali dengan  pembacaan naskah pemantik terkait faktor penyebab terjadinya bencana alam di Indonesia, bencana alam yang terjadi di Indonesia serta kurangnya kesadaran masyarakat desa akan mitigasi bencana alam. Isu kurangnya kesadaran masyarakat desa ini menjadi bahan diskusi yang berkembang dalam kajian kali ini, sehingga urgensi peran komunitas yang berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya penanggulangan bencana sangat diperlukan, khususnya pada saat pra-bencana atau mitigasi bencana.

Dalam kajian kali ini dibahas mengenai upaya penanggulangan bencana alam yang harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari pra-bencana dengan membantu membangun kesadaran masyarakat melalui pemahaman terkait ancaman bahaya serta resiko yang akan dihadapi, apabila bertempat tinggal di daerah yang rawan bencana. Sehingga melalui pemahaman tersebut, diharapkan secara sadar masyarakat akan peduli dengan keselamatan dan juga memiliki kepekaan terhadap tindakan apa yang seharusnya dilakukan sebagai bentuk antisipasi bencana. Disisi lain, untuk mengoptimalkan peran komunitas dalam membantu menanggulangi bencana alam, khususnya Mahasiswa Pencinta Alam, maka penting untuk mengasah kemampuan dan memahami apa saja yang perlu dilakukan sebagai upaya dan bekal dalam melakukan aksi tanggap bencana. Selain itu, diperlukan juga kolaborasi pentahelix agar upaya penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara maksimal, dengan mengoptimalkan peran dari berbagai sektor yang terlibat, baik dari pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas dan media. 

(Dodoh Siti Saadah/Divisi Riset)

XPDC MAPACH 2024: TORAJA, SULAWESI SELATAN

XPDC MAPACH 2024: TORAJA, SULAWESI SELATAN


Sumber: Mapach 2024

Pada Jumat, 2 Agustus 2024, dilakukan pelepasan tim ekspedisi MAPACH di Lobby Timur FPIPS UPI. Besoknya, pada Sabtu, 3 Agustus 2024, kami packing sambil menunggu waktu keberangkatan kereta. Ketika waktu keberangkatan semakin dekat, kami segera menuju Stasiun KA Kiara Condong untuk melanjutkan perjalanan. Setibanya di stasiun, kami menunggu boarding kereta sambil berbincang sejenak. Setelah pengumuman keberangkatan kereta disampaikan, kami bergegas menukar tiket dan menempati tempat duduk yang telah dipesan. Perjalanan dengan kereta menuju Kediri memakan waktu sekitar 12 jam. Setibanya di Kediri, tim ekspedisi MAPACH melanjutkan perjalanan menuju Surabaya Kota dengan rute Papar ke Surabaya menggunakan bus Bagong seharga Rp. 40.000 dan kereta dari Sidoarjo ke Surabaya Kota dengan biaya Rp. 10.000.

Setibanya di Surabaya Kota pada Minggu, 4 Agustus 2024 pukul 13.48 WIB, tim ekspedisi MAPACH beristirahat hingga pukul 20.00 WIB di Pelabuhan Tanjung Perak, sambil menikmati makanan dan minuman yang dibeli di sekitar pelabuhan serta menikmati sunset. Setelah itu, tim ekspedisi MAPACH melakukan check-in tiket kapal pada pukul 20.00 - 21.00 WIB dan melanjutkan perjalanan laut dari Surabaya ke Tanjung Perak yang memakan waktu total 30 jam, mulai 4 Agustus 2024 pukul 01.00 WIB hingga 6 Agustus 2024 pukul 11.22 WITA.

Setelah tiba di Pelabuhan Makassar, tim ekspedisi MAPACH dijemput oleh Mapala Trisula menuju ke sekretariat Mapala Trisula untuk beristirahat serta membahas rencana perjalanan keesokan harinya. Selama di Makassar, tim ekspedisi MAPACH berkenalan dan berbaur dengan anggota Mapala Trisula serta menikmati hidangan khas Makassar, Palekko. Rencana keberangkatan ke basecamp Latimojong yang semula dijadwalkan pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, diundur menjadi hari Kamis, 8 Agustus 2024 karena tim Trisula harus menghadiri acara  Mapala setempat.

Pada Kamis malam, pukul 18.30 WITA, tim ekspedisi MAPACH berangkat dari sekretariat Trisula menuju Desa Ke'te Kesu di Tanah Adat Toraja. Setelah 12 jam perjalanan menggunakan mobil pick-up, tim ekspedisi MAPACH tiba di Ke'te Kesu pada 9 Agustus 2024 pukul 06.00 WITA pagi dan langsung melakukan wawancara dengan penduduk setempat mengenai budaya di Tanah Toraja.

Sumber: Mapach 2024

Pada kunjungan ke Desa Ke'te Kesu, Tanah Adat Toraja, tim ekspedisi MAPACH melakukan observasi dan wawancara terkait budaya dan upacara adat setempat, dengan fokus utama pada dua upacara penting, yaitu Rambu Solo' dan Rambu Tuka'. Rambu Solo' adalah upacara kematian yang diwajibkan bagi keluarga almarhum sebagai tanda penghormatan terakhir. Upacara ini melibatkan pesta besar yang semakin meriah jika keluarga almarhum memiliki strata sosial yang tinggi. Dalam rangkaian Rambu Solo', jenazah biasanya disimpan di rumah adat yang disebut Tongkonan sebelum dimakamkan. Selama upacara, kerbau dipotong sebagai simbol kendaraan bagi almarhum menuju alam baqa, dan untuk pembuatan patung almarhum yang disebut Mangrapaek, diperlukan minimal 24 kerbau.

Sementara itu, Rambu Tuka' adalah upacara pernikahan yang biasanya juga melibatkan pemotongan kerbau sebagai mahar. Upacara ini mencerminkan pentingnya kerbau dalam tradisi Toraja sebagai simbol status dan pengorbanan. Apabila terjadi pelanggaran seperti pengkhianatan dalam pernikahan, pihak yang bersalah harus membayar mahar sebesar kerbau yang dipotong. Selain itu, tim ekspedisi MAPACH juga mengamati Erong dan Patane, dua bentuk kuburan tradisional Toraja. Erong adalah kuburan yang ditempatkan di tebing untuk para leluhur sebelum mereka memeluk agama, sementara Patane adalah kuburan berbentuk bangunan rumah tanpa asap yang dikenal sebagai banuatangmerambo. Observasi ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana masyarakat Toraja menghormati leluhur dan menjaga tradisi budaya mereka, terutama dalam konteks upacara kematian dan pernikahan yang sarat dengan simbolisme dan ritual.

Setelah observasi selesai pada pukul 14.00 WITA, tim ekspedisi MAPACH makan siang terlebih dahulu dan melanjutkan perjalanan menuju basecamp Latimojong, ditemani oleh anggota Trisula bernama Eleis. Kami sampai di basecamp pada pukul 20.33 WITA. Kemudian kami melakukan tes kesehatan dan registrasi untuk berangkat besok pagi.

Perjalanan dimulai pada 10 Agustus pukul 10.20 WITA dari pos registrasi dan mencapai Pitu Rimba pada pukul 10.38 WITA, dengan waktu tempuh sekitar 18 menit. Dari sini, perjalanan dilanjutkan menuju Pos 1, Buntu Kacilin, di jalur Bumi dan tiba pada pukul 11.20 WITA. Karena sudah memasuki waktu salat, tim ekspedisi MAPACH berhenti sejenak untuk melaksanakan salat sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pos 2.

Perjalanan berlanjut ke Pos 2, Sarumpa'pak, dimulai pukul 13.00 WITA dan tiba pukul 13.50 WITA, memakan waktu sekitar 50 menit. Setibanya di Pos 2, tim ekspedisi MAPACH berhenti untuk memasak dan makan siang sebelum melanjutkan perjalanan. Pada pukul 15.30 WITA, tim ekspedisi MAPACH melanjutkan pendakian menuju Pos 3, To' Nase, di jalur Syamsiah, dan tiba pada pukul 16.30 WITA.

Pada pukul 17.10 WITA, perjalanan dilanjutkan menuju Pos 4, Peuwean, di Jalur Qomariyah, dan tiba pada pukul 18.10 WITA, dengan waktu tempuh 1 jam. Setelah itu, pendakian dilanjutkan menuju Pos 5, Soloh Tama, dimulai pukul 18.30 WITA dan tiba pukul 20.30 WITA, dengan total waktu perjalanan 2 jam. Kemudian, tim ekspedisi MAPACH beristirahat untuk malam hari.

Pada hari berikutnya, tanggal 11 Agustus 2024, pendakian dimulai pukul 12.00 WITA dan tiba di Pos 6 Perangngian pukul 12.30 WITA, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Pos 7, Pentuanginan, dari pukul 12.50 hingga 14.10 WITA, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 20 menit. Dari Pos 7, pendakian berlanjut menuju puncak, dimulai pada pukul 14.20 WITA dan tiba di puncak pada pukul 15.30 WITA. Tim ekspedisi MAPACH kemudian menikmati puncak Latimojong hingga pukul 17.00 WITA.

Sumber: Mapach 2024

Kemudian tim ekspedisi MAPACH kembali turun dari Pos 7 pukul 17.00 WITA dan sampai di Pos 5 pada pukul 18.40 WITA. Perjalanan ke Pos 5 memakan waktu sekitar 1 jam 40 menit. Sampai di Pos 5, tim ekspedisi MAPACH memasak dan beristirahat. Pada hari berikutnya, perjalanan dari Pos 5 ke Pos 4 dimulai pada pukul 11.30 WITA dan tiba pukul 12.00 WITA, dilanjutkan ke Pos 3 dengan waktu tempuh 25 menit, tiba pukul 12.30 WITA. Setelah istirahat sebentar, perjalanan dilanjutkan menuju Pos 2 pada pukul 12.35 WITA dan tiba pukul 13.30 WITA dengan waktu tempuh 55 menit, kemudian ke Pos 1 dengan waktu tempuh sekitar 40 menit dan tiba pukul 14.15 WITA. Akhirnya, perjalanan turun dilanjutkan dari Pos 1 ke Pitu Rimba, yang dicapai pukul 15.00 WITA, memakan waktu sekitar 40 menit. Akhirnya, tim ekspedisi MAPACH sampai kembali di basecamp pada pukul 15.20 WITA.

Sampai di basecamp, tim ekspedisi MAPACH bergegas untuk bersih-bersih, memasak, dan makan. Kemudian pada pukul 18.30 WITA, tim ekspedisi MAPACH segera melanjutkan perjalanan pulang ke sekretariat Trisula. Pada pukul 21.00 WITA, tim ekspedisi MAPACH makan malam terlebih dahulu sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Setelah sampai di sekretariat Trisula, tim ekspedisi MAPACH bersih-bersih dan istirahat kemudian packing untuk persiapan pulang.

Pada tanggal 13 Agustus 2024 pukul 13.30 WITA, tim ekspedisi MAPACH berangkat menuju Pelabuhan Makassar ditemani oleh Mapala Trisula. Sesampainya di pelabuhan, tim ekspedisi MAPACH tidak lupa untuk dokumentasi dengan keluarga baru dari Mapala Trisula. Setelah masuk kapal, tim ekspedisi MAPACH bergegas mencari tempat istirahat dan merapikannya untuk nantinya digunakan. Perjalanan dari Pelabuhan Makassar menuju Pelabuhan Tanjung Perak memakan waktu selama 30 jam.

Pada tanggal 14 Agustus 2024, sesampainya di Pelabuhan Tanjung Perak, tim ekspedisi MAPACH segera mencari kendaraan untuk menuju Stasiun KA Surabaya. Kemudian, tim ekspedisi MAPACH menuju Mapala di Surabaya untuk menghabiskan waktu sebelum perjalanan kembali ke Bandung.

DIRAKSA (DIKLANJUT LAYUNG JAYA KARSA) BRIGADE XXXIX

DIRAKSA (DIKLANJUT LAYUNG JAYA KARSA) BRIGADE XXXIX

 A. Pemberangkatan

Kamis 22 Agustus 2024 pukul 11.00 WIB kami berkumpul di sekertariat MAPACH yang bertempat di Pondok Hijau untuk melaksanakan pemberangkatan DIKLANJUT brigade XXXlX menuju Dusun Palutungan Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan. Pada pemberangkatan ini terdiri dari 15 AM, dan 8 AP. Sebelum pemberangkatan kami melaksanakan packing logistik di Sekretariat Mapach dan Upacara Pelepasan di Halaman Museum Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia pukul 13.30 setelah itu kami foto dan do’a bersama.

Sumber: Mapach 2024

Pada sekitar pukul 19.00 WIB kami sampai di Sekretariat Mahakupala dan Himapa Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Kuningan, sampainya di 2 Sekretariat tersebut kami langsung merapihkan barang pribadi dan membereskan barang-barang untuk kegiatan esok hari, setelah itu kami langsung beramah Tamah kepada 2 Mapala tersebut lalu kami diajak untuk masak nasi ngaliwet barengan dengan Anggota Muda dan Anggota Penuh dari Mahasiswa Pecinta Alam Mahakupala di Universitas Kuningan sehingga kami makan malam bersama. 

B. Upacara Pembukaan Kegiatan DIRAKSA (Diklanjut Layung Jaya Karsa)

Pada hari Jum'at 23 Agustus 2024 dilakukan kegiatan upacara pembukaan kegiatan DIRAKSA, pembukaan ini dihadiri kurang lebih oleh 50 orang mulai dari panitia, anggota penuh, anggota kehormatan, serta tamu undangan. Acara dimulai pada pukul 09.30 WIB sampai dengan 10.00WIB.Kegiatan pembukaan ini berisi serangkaian upacara dimana dalam upacara tersebut terdapat beberapa rangkaian seperti pembukaan kegiatan, pembacaan ayat suci Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Mapach, sambutan dari Ketua Pelaksana kegiatan DIRAKSA sambutan dari Ketua Adat Mapach dan sambutan dari Kepala Dusun Palutungan  serta penyerahan sertifikat kepada Kepala Dusun dan Ikatan Pemuda dusun Palutungan. 

Sumber: Mapach 2024

C. Penelitian Analisis Peran Video Kreatif sebagai Penguatan Civic Skill dalam Transformasi Digital untuk Keberlanjutan Desa Wisata Cisantana

Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan Seminar Tranformasi Digital di Balai Kampung Dusun Palutungan Desa Cisantana Kec.Cigugur.Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 60 menit terhitung mulai pukul 10.00-11.00. Seminar dihadiri oleh kurang lebih 23 orang yang terdiri dari 15 orang panitia kegiatan dan 8  peserta yang diantaranya adalah anggota penuh dan anggota kehormatan MAPACH serta dari karang taruna dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini diisi oleh Bapak Endang Komara S, Kom selaku Ketua Komite Ekonomi Kreatif Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kab.Kuningan.Materi yang disampaikan meliputi Bagaimana cara menjaga eksistensi desa wisata melalui vidio kreatif, Dampak dari penggunaan pemasaran melalui media digital,Lalu mengedukasi dannmeberikan arahan langkah awal partisipasi yang harus dilakukan dalam menggunakan teknologi.Selain pematerian, didalam kegiatan ini juga diadakan sesi diskusi bersama audiens. 

Setelah kegiatan seminar, dilaksanakanlah kegiatan penelitian mengenai Analisis Peran Video Kreatif sebagai Penguatan Civic Skill dalam Transformasi Digital untuk Keberlanjutan Desa Wisata Cisantana”. Kegiatan ini dimulai pada pukul 13.00-16.00diawali dengan breafing dan pembagian kelompok panitia. Panitia dibagi menjadi 5 kelompok dengan jumlah anggota 1 sampai 2 orang, dan menyebar untuk mewawancarai beberapa Tokoh Masyarakat, Pemerintahan, dan Pengelola wisata tepatnya di Dusun Palutungan Desa Cisantana Kec.Cigugur tiap kelompok mendapatkan instrumen yang menjadi bahan untuk ditanyakan kepada Sasaran. Panitia mewawancarai dan melakukan sosialisasi kepada warga mulai dari membicarakan mengenai Transformasi Digital didaerah dusun Palutungan dan secara langsung mensosialisasikannya.Untuk Pengelola Wisata khususnya diberikan Informasi lebih mengenai bagaimana peran Vidio Kreatif sebagai Penguatan Civic Skill dalam Transformasi Digital sehingga untuk keberlanjutan desa wisata cisantana. Setelah selesai, panitia dan peserta dilanjutkan dengan ISHOMA sampai pukul 16.00-17.30

D. Kegiatan Gunung Hutan dan Operasi Semut

Keesokan harinya pada Sabtu 24 Agustus 2024 Setelah melakukan pengecekan barang logistik, Di pagi Hari kami sarapan bersama dari pukul 04.30-05.30 WIB dilanjut setelah itu kami panitia mengurus registrasi simaksi dan pengecekan kesehatan hingga pukul 07.40 WIB. Dilanjut dengan pemanasan dan doa bersama pada pukul 07.53 WIB selama +-30 menit dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju pos 1, kamu sampai di pos 1 yaitu pada pukul 09.41 WIB. Pos 1 atau yang biasa disebut dengan cigowong terletak pada ketinggian 1626mdpl. Pada pos 1 ini terdapat halaman yang luas yang bisa dijadikan tempat camp, namun jarak antara pos 1 hingga puncak sangat jauh. Selain halaman yang luas, ada beberapa kelebihan yang ada pada pos 1 ini, yang pertama terdapat warung yang menjual beberapa jajanan seperti: gorengan, minuman seduh, snack, semangka dan masi banyak lagi. Selanjutnya ada fasilitas musholla yang sudah lengkap dengan alat sholat, toilet, dan mata air terakhir yang melimpah jika goa walet mengalami kekeringan, juga menjadi tempat pemberhentian terakhir pendaki yang memakai ojek dari basecamp kemudian melaksanakan istirahat selama 10 menit, setelah istirahat kami kembali memulai pendakian ke pos 2 pada pukul 10.15 WIB Pos 2 dengan nama KUTA. Pos 2 ini berbeda dengan pos 1 yang mana tidak mempunyai halaman yang cukup luas, hanya saja bisa untuk dijadikan untuk beristirahat sebentar, karena luas jalannya yang kecil. Pos 2 berada pada ketinggian 1701mdpl. Di pos 2 ini masih bisa mendapatkan Cahaya matahari Kemudian sampailah di pos 2 pada pukul 10.34 WIB dan melaksanakan istirahat sampai pukul 10.38 WIB. 

Sumber: Mapach 2024

Setelah itu dilanjutkan ke Pos 3 Panguyangan Badak Dengan ketinggian 1856mdpl. Sampai di pos 3 itu pada pukul 11.30 WIB setelah melaksanakan istirahat kurang lebih sampai 12.30 WIB, dilanjutkan perjalanan menuju pos 4 pada pukul 13.15 WIB, sampai di Pos 4 pada pukul 13.25 WIB yang dimana Hiking hingga 2069mdpl telah sampai di pos 4 Arban. Setelah itu istirahat 10 menit sesudah itu kami melanjutkan pendakian ke pos selanjutnya yaitu pos 5 Tanjakan Asoy yang menempuh perjalanan dari pukul 13.25 WIB sampai tiba di pos 5 pada pukul 13.53 WIB. Awal dari nama kata Tanjakan Asoy karena untuk menuju pos ini beberapa kali melewati tanjakan-tanjakan yang bisa menguras banyak tenagakami istirahat hingga pukul 14.03 WIB. Ketinggian Pos 5 terdapat pada 2154mdpl. Pos Perjalanan dilanjut dilanjut pada pukul 14.03 WIB dan kami sampai dipos 6 Pasanggrahan dengan ketinggian 2.450mdpl pada pukul 15.10 WIB.

Pada hari Minggu 25 Agustus 2024 pukul 02.30 WIB kami bangun dan persiapan untuk summit pada pukul 03.00 WIB. Sebelum Summit tidak lupa kami sarapan terlebih dahulu dan pemanasan. Perjalanan summit dari Pos 6 Pasanggrahan dimulai pada pukul 03.15 WIB.Dengan kondisi dingin dan juga terangnya headlamp kami tetap melangkah dan menguatkan. Lalu kami sampai dipos 7 Sanghiyang Ropoh dengan ketinggian 2.650mdpl pada pukul 04.30 WIB, dimana medan nya cukup licin karena bebatuan dan pasir debu, dilanjut Pos 8 Simpang Apuy dengan ketinggian 2.950mdpl pada pukul 05.30 WIB yang dimana kami harus menghadapi medan bebatuan dan dilanjut post 9 Gua Walet pukul 06.20 WIB dengan medan yang sama namun semangat kami tetap membara untuk cepat sampai ke puncak, setelah itu kami sampai puncak Gunung Ciremai Dipukul 06.50 WIB. 

Sumber: Mapach 2024



JARAMBAH (Jaga Alam Bersama MAPACH)

JARAMBAH (Jaga Alam Bersama MAPACH)

A. Upacara Pembukaan Kegiatan JARAMBAH

Sumber: Dokumentasi MAPACH 2024.

Upacara Pembukaan Kegiatan JARAMBAH diadakan secara offline yang bertempat di Aula Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Mei 2024. Dalam kegiatan upacara pembukaan kegiatan JARAMBAH ini dihadiri kurang lebih oleh 40 orang mulai dari panitia, anggota penuh, anggota kehormatan, serta tamu undangan. Acara dimulai pada pukul 09.40 WIB sampai dengan 10.10 WIB.

Kegiatan pembukaan ini berisi serangkaian upacara dimana dalam upacara tersebut terdapat beberapa rangkaian seperti pembukaan kegiatan, pembacaan ayat suci Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne Mapach, sambutan dari Ketua Pelaksana kegiatan JARAMBAH, sambutan dari Ketua Adat Mapach dan sambutan dari Sekretaris Desa Sukapura serta penyerahan bibit pohon secara simbolis dan sertifikat kepada Sekretaris Desa Sukapura.

Adapun perangkat acara yang bertugas pada upacara pembukaan kegiatan JARAMBAH adalah sebagai berikut:

-  MC : Laura ‘Toa’ Barozial Amry Rosyada

-  Pembacaan ayat suci Al-Quran : Alya ‘Lonyeng’ Rahmawati

-  Dirigen : Yusvin ‘Hurik’ Andyani

-  Operator : Nanda ‘Sekut’ Selvitasari

-  PDD : Risma ‘Samutut’ Sri Hendayani

-  Live Story : Harry ‘Sadul’ Akbar Wardana

-  Time Keeper : Ellfana ‘Geol’ Januari Putri

B. Penyuluhan Mitigasi Bencana

Sumber: Dokumentasi MAPACH 2024.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan Penyuluhan Mitigasi Bencana yang bertempat di Aula Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari. Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih 50 menit terhitung mulai pukul 10.10-11.00. Penyuluhan Mitigasi Bencana dihadiri oleh kurang lebih 36 orang yang terdiri dari 10 orang panitia kegiatan dan 26 peserta yang diantaranya adalah anggota penuh dan anggota kehormatan MAPACH serta dari karang taruna dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini diisi oleh Bapak Azis Saeful Sodiq S.Ag selaku Unit Satgas Bencana Alam Kecamatan Kertasari. Materi yang disampaikan meliputi faktor- faktor penyebab banjir, dampak dan resiko dari banjir, langkah antisipasi yang harus dilakukan baik sebelum, saat dan pascabencana banjir serta upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi bencana banjir. Selain pematerian, didalam kegiatan ini juga diadakan sesi diskusi bersama audiens.

C. Edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana banjir (Door to door)


Sumber: Dokumentasi MAPACH 2024.

Setelah kegiatan penyuluhan, dilaksanakanlah kegiatan door to door mengenai sosialiasi atau edukasi masyarakat tentang mitigasi bencana banjir. Kegiatan ini dimulai pada pukul 11.05-12.00, diawali dengan breafing dan pembagian kelompok panitia. Panitia dibagi menjadi 5 kelompok dengan jumlah anggota 1 sampai 2 orang, dan menyebar ke lima titik tempat tepatnya di RW 09, Desa Sukapura, Kecamatan Kertasari. Tiap kelompok ditargetkan untuk sosialiasi minimal ke tiga rumah warga. Panitia mewawancara dan melakukan sosialisasi kepada warga mulai dari membicarakan kondisi alam di daerah Sukapura, mensosialisasikan mitigasi banjir khususnya pascabencana serta mensosialisasikan cara pencegahannya. Setelah selesai, panitia dan peserta dilanjutkan dengan ISHOMA sampai pukul 13.00

D. Kegiatan Gunung Hutan dan Penanaman Pohon

Sumber: Dokumentasi MAPACH 2024.

Kegiatan gunung hutan ini dihadiri oleh 42 orang yang terdiri dari 14 orang panitia, 15 orang anggota penuh, 1 orang anggota kehormatan, 8 orang karang taruna dan 4 orang Dewan Kerja Ranting Kwarran Kertasari. Setelah ISHOMA, pukul 13.10-13.23 panitia dan peserta melakukan pemanasan dan pengkondisian untuk tracking ke Puncak Wali. Pukul 13.24 berangkat ke titik penanaman pohon selama kurang lebih 16 menit dan sampai pada pukul 13.40. Penanaman pohon pertama dilakukan oleh Purnama Abdul Wahid selaku Ketua Adat Mapach dan diteruskan oleh peserta lainnya. Adapun bibit pohon yang ditanami adalah sebanyak 32 bibit dan menghabiskan waktu 30 menit sehingga penanaman terakhir selesai pada pukul 14.10.

Setelah penanaman pohon, dilanjutkan perjalanan menuju pos satu pada pukul 14.10-14.35. Di pos satu peserta istirahat selama 10 menit sampai 14.45. Dilanjutkan lagi perjalanan menuju pos 2 selama kurang lebih 42 menit sehingga sampai di pos 2 pada pukul 15.26. Di pos dua peserta istirahat mulai pukul 15.26-15.45. Perjalanan dilanjutkan menuju Puncak Wali dan menempuh waktu 57 menit terhitung mulai pukul 15.45-16.42.

Sumber: Dokumentasi MAPACH 2024.

Setelah sampai di Puncak Panitia dan peserta mendirikan tenda mulai dari pukul 16.50-17.50. Setelah itu dilanjutkan pengkondisian tenda dan peserta selama 20 menit sampai pukul 18.00. Dari pukul 18.00-19.25 panitia dan peserta melaksanakan ISHOMA. Setelah ISHOMA panitia dan peserta melaksanakan Malam keakraban, malam keakraban ini meliputi kegiatan sesi perkenalan, sharing session mengenai sejarah Puncak Wali dan membicarakan keberlanjutan dari program yang kami laksanakan. Malam keakraban ini berakhir sampai pukul 22.00.

Sumber: Dokumentasi MAPACH 2024.

E. Upacara Penutupan

Penutupan Kegiatan JARAMBAH dilaksanakan di Puncak Wali pada hari minggu, 26 mei 2024, pukul 08.30. Kegiatan upacara penutupan ini dihadiri oleh 42 orang yang terdiri dari 14 orang panitia, 15 orang anggota penuh, 1 orang anggota kehormatan, 8 orang karang taruna dan 4 orang Dewan Kerja Ranting Kwarran Kertasari. Susunan acara pada upacara penutupan ini meliputi pembukaan, sambutan ketua pelaksana, sambutan ketua adat Mapach dan sambutan Karang Taruna RW 09 serta pemberian sertifikat sebagai penghargaan atas kolaborasi bersama Karang Taruna RW 09. Setelah penutupan dilanjutkan dengan sesi dokumentasi

  
Sumber: Dokumentasi MAPACH 2024.



Pendidikan dan Latihan Dasar MAPACH Brigade XXXIX

Pendidikan dan Latihan Dasar MAPACH Brigade XXXIX

A. Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar MAPACH Brigade XXXIX 

Sumber: Gambar 1.1 Dokomentasi Mapach 2024

Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar MAPACH Brigade XXXIX diadakan secara offline yang bertempat di Lobby Timur FPIPS UPI. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu.. 17 Februari 2024. Dalam kegiatan Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar MAPACH Brigade XXXIX ini dihadiri kurang lebih oleh kurang lebih 40 orang mulai dari siswa, anggota penuh, anggota kehormatan, serta tarnu undangan. Acara dimulai pada pukul 16.30 WIB sampai dengan 17.45 WIB. Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar MAPACH Brigade XXXIX ini dilaksanakan dalam bentuk Apel Pembukaan pada umumnya yang sering dilaksanakan.

Di dalam rangkaian apel tersebut terdapat laporan ketua pelaksanana yaitu. saudara Ripal “ Bekeh” Ilham N., kemudian terdapat penyematan syal putih yang dilaksanakan oleh Pembina Apel kepada perwakilan siswa MAPACH Brigade XXXIX yang pada saat itu berjumlah 15 orang serta diikuti dengan penyematan syal oleh Anggota Kehormatan kepada siswa-siswa lainnya.

B. Diklat Kelas
Sumber: Gambar 1.2 Dokumentasi Mapach 2024

Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan diklat kelas hari pertama dikalsakan pada tangggal 18 februari 2024, hari kedua tanggal 24 februari 2024 dan hari ketiga tanggal 25 februari 2024. Kegiatan diklat kelas dilaksanakan secara offline bertempat di Lobby Timur FPIPS. Pada hari pertama 18 februari 2024 dimulai pukul 13.00- 16.20 WIB. Pada hari pertama Diklat kelas diisi dengan 3 materi, Materi Pertama Kemapachan diisi Oleh Ketua Adat Mapach 2015-2016 Muchammad Ramdhan “ Ablau”, M.Pd. Materi kedua Kepemimpinan diisi Oleh Agil “Gigil” Nanggala Sebagai Anggota Kehormatan Mapach. Kemudian Materi ketiga yaitu Sosiologi Pedesaan diisi oleh Ketua Adat Mapach Periode 2017-2018 Risman “Suparman” Nur Haqim, S.Pd.

Pada Hari Kedua Tanggal 24 Februari Diklat Kelas dimulai pada pukul 13.00-16.20 dengan 3 materi yakni IMPK (Ilmu Medan Peta dan Kompas) yang diisi oleh Tsalitsa Nurfatiha Rahma dari Jantera, Materi Kedua Survival diisi oleh Reni Hernita Jahra Dari Biocita dan Materi Terahir SAR yang diisi oleh Gilang Maulana, AMD. Kemudian di hari terakhir diklat kelas tanggal 25 Februari 2024 ada tiga Pematerian yakni Ibadah darurat yang diisi oleh Dzikri Al Ghifari dari Gentrapala. Materi kedua Rock Climbing diisi oleh Muhammad Ridho Elfant Al Qou’nury dari Pamor, dan materi terahir Mounteneering yang diisi oleh Ketua adat Mapach Periode 2018-2019 Damar “Nganga” Bagaswara,

Setiap pematerian di dalam Diklat Kelas ini diawali dengan pelaksanakaan pretest dan diakhiri dengan pelaksanaan postest dalam bentuk evaluasi formatif yang berfungsi untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan siswa dalam materi sebelum dan sesudah diberikan.

C. Pendidikan dan Latihan Dasar Lapangan

Sumber: Gambar 1.3 Dokumentasi Mapach 2024

Mapach (Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum) melaksanakan kegiatan Tahunan yakni DIKLATSAR (Pendidikan dan Latihan Dasar) Brigade XXXIX yang mengusung Tema "Aktualisasi Generasi Berkualitas: Membentuk Solidaritas, Loyalitas, dan Keterampilan yang Adaptif dalam Menyongsong Tantangan di alam" diharapkan para Anggota Muda MAPACH dapat mengintegrasikan nilai-nilai tema ke dalam pengetahuan akademik mereka, memperkaya wawasan, dan memajukan semangat berorganisasi, terutama dalam kepecintaan alam.

Kegiatan DIKLATSAR ini Berlangsung selama 5 hari 4 malam di mulai pada tanggal 28 Februari 2024 hingga 3 Maret 2024. Rute perjalanan yang dimulai dari Gunung Batu Lembang kemudian Jayagiri Kab. Bandung, Kawah Upas, lalu Desa Sukawana Kab. Bandung dan yang terakhir Curug Layung Kab. Bandung.

Pada hari pertama Tanggal 28 Februari 2024 siswa MAPACH mengimplementasikan materi Rock Climbing di Gunung Batu Lembang, dimulai pukul 07.15- 11.50 siang dilanjutkan pematerian dan praktek IMPK, Ishoma lalu longmarch Menuju puncak Jayagiri tiba menjelang magrib siswa mendirikan Tenda dan Istirahat. Pada hari kedua tanggal 29 Februari 2024 Siswa Mapach Mengimplementasikan Materi IMPK (Ilmu Medan, Peta dan Kompas), SAR (Search and Rescue), SRT (Single Rope Technique) dan Survival 1 (Membuat api Unggun dan mencari tanaman obat) kemudian pada malam harinya diselenggarakan malam keakraban.

Hari ketiga tanggal 1 Maret 2024 dimulai dengan malam KEMAPACHAN 1 yang berlangsung pukul 02.30-04.00 pagi. Dilanjut ishoma dan peregangan sebelum memulai perjalanan ke Kawah Upas pada Pukul 09.00 dan tiba pukul 12.20. siswa membuat Bivak buatan lalu Ishoma. Kemudian keesokan paginya tanggal 2 maret 2024 pukul 08.20 memulai perjalanan Menuju Sukawana, Siswa mengimplementasikan Sosiologi Pedesaan, setelahnya Ishoma dan sekitar pukul 1 siang melanjutkan perjalanan menuju Curug Layung, setibanya di Curug Layung pukul 02.50 siswa melakukan penyebrangan basah kemudian naik ke tempat camp untuk membuat bivak alami memanfaatkan ranting pohon dan dedaunan untuk mendirikan tempat istirahat.

Memasuki Hari terakhir tanggal 3 Maret 2024 dimulai dengan malam KEMAPACHAN 2 pada dini hari pukul 02.20 mengenai Loyalitas terhadap MAPACH penyematan syal biru MAPACH dan ditutup dengan Cooling Down oleh kadat. Setelah itu siswa melaksanakan ishoma dan melanjutkan perjalanan long march menuju UPI untuk melaksanakan apel penutupan Diklatsar MAPACH Brigade XXXIX.

D. Penutupan Pendidikan dan Latihan Dasar

Sumber: Gambar 1.4 Dokumentasi Mapach 2024

Penutupan Pendidikan dan Latihan Dasar MAPACH Brigade XXXIX dilaksanakan pada tanggal Maret 2024 dengan dilaksanakan secara offline dengan acara penutupan yakni apel penutupan di Halaman Depan Isola dan untuk sesi makan-makan dan hiburan di Gedung PKM Acara ini dihadiri oleh 70 orang peserta, panitia, tamu undangan, dan anggota kehormatan.


DIGAS (Diklanjut Giri Amerta Sinatria) MAPACH UPI

DIGAS (Diklanjut Giri Amerta Sinatria) MAPACH UPI



Mahasiswa Pecinta Alam Civics Hukum (MAPACH) FPIPS UPI mengadakan kegiatan DIGAS (Diklanjut Giri Amerta Sinatria) di Desa Cibeurem, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Minggu- rabu (27-30/08/2023). Kegiatan yang bertemakan “Implikasi Penelitian dan Pengabdian sebagai Perwujudan Bakti Pada Negeri melalui Pengamalan Civics Competemce”. Kegiatan ini merupakan rangkaian kaderisasi Brigade 38. Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini, yakni:

1. Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pemulihan pendidikan setelah bencana gempa

2. Kegiatan ini diharapkan dapat merumuskan solusi berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pendidikan pasca bencana serta membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi situasi darurat.

Beberapa siswa belum mengetahui tentang antisipasi terhadap bencana gempa, selain itu siswa juga tidak mengetahui bencana-bencana yang rawan terjadi di Cianjur, dan  bagaimana antisipasi serta tindakan apa yang sekiranya bisa mengurangi resiko akibat gempa.

Pelaksanaan DIGAS diawali dengan apel pagi dengan pembina dari SMP PGRI Cugenang yaitu bapak Reza sebagai perwakilan dari SMP. Setelah apel selesai siswa langsung diarahkan masuk ke posko untuk mengikuti pematerian. Pematerian diawali dengan sambutan dari ketua pelaksana, ketua adat mapach kemudian bagian kesiswaan atau yang mewakili sekaligus membuka acara seminar mitigasi dan simulasi bencana. Bagian kesiswaan atau yang mewakili meminta maaf atas ketidakhadiran kepala sekolah dan bagian kesiswa karena ada satu dan lain hal, selain itu beliau juga mengucapkan terimakasih karena sudah mendatangkan pihak BPBD untuk mengisi pematerian.

Dalam sesi pemeterian dijelaskan bahwa Jawa Barat memiliki satu gunung aktif yang dikenal sebagai gunung api Gede Pangrango. Kabupaten Cianjur, sebagai bagian dari provinsi ini, memiliki sejumlah potensi bencana yang perlu diperhatikan. Kabupaten Cianjur terletak di dekat sesar Cimandiri, sesar Lembang, dan sesar Daribli, yang semuanya berpotensi menjadi sumber gempa bumi. Gempa dapat menyebabkan dampak serius, seperti kerusakan bangunan dan infrastruktur, serta berpotensi menyebabkan korban jiwa, luka-luka, dan dampak psikologis pada masyarakat setempat.

Dampak bencana pada anak-anak di Kabupaten Cianjur meliputi dampak fisik seperti cedera, dampak pendidikan seperti putus sekolah, dampak ekonomi seperti kerugian mata pencaharian, dan dampak psikososial seperti trauma dan penurunan semangat. Penanggulangan bencana diatur dalam siklus berdasarkan UU No. 34 tahun 2007, yang mencakup tahap pra bencana (pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan), saat bencana (tanggap darurat), dan pasca bencana (rehabilitasi dan pemulihan).

Membangun budaya sadar bencana sangatlah penting, termasuk pemahaman akan ancaman, sejarah terjadinya bencana, kearifan lokal dalam menghadapi bencana, kerentanan, dan kapasitas masyarakat dalam mengatasi bencana. Semua upaya ini bertujuan untuk mengurangi dampak buruk bencana dan melindungi penduduk Kabupaten Cianjur.

Sumber: Dokumentasi Mapach 2023

Setelah pematerian selesai, acara ditutup dengan doa, dilanjutkan dengan pemberian sertifikat kepada pihak BPBD Kabupaten Cianjur yang diserahkan oleh ketua pelaksana dan pemberian sertifikat kepada pihak Sekolah SMP PGRI Cugenang Yang diserahkan oleh ketua adat Mapach, kemudian diakhiri dengan sesi pemotretan.

Sumber: Dokumentasi Mapach 2023

Acara dilanjutkan dengan penelitian, Tim peneliti melakukan wawancara mendalam kepada Guru dan  Siswa untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pendidikan setelah bencana. Pihak berwenang dari BPBD Kabupaten Cianjur juga dilibatkan menjadi sampel dalam penelitian untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif. Selain itu ada juga program open donasi yang menghimpun buku, alat tulis, dan perlengkapan lainnya untuk membantu perkembangan Pendidikan di SMP PGRI Cugenang.

Sumber: Dokumentasi Mapach 2023

Pada pukul 12.00 kami semua istirahat, sholat dan makan siang. Lalu sekitar pukul 15.00 kami berangkat menuju basechamp putri, keesokan harinya tanggal 29 Agustus 2023 sekitar pukul 07.00 kami melakukan cek kesehatan dan simaksi, Kemudian tiba di post 5 pukul 14.00. Setelah sampai di alun-alun Suryakencana kami mendirikan tenda, masak, makan bersama. Lalu pada malam harinya dilanjutkan dengan evaluasi dari angggota Penuh. Keesokan harinya tanggal 30 Agustus 2023, kami mulai summit pukul 04.00 dan tiba dipuncak sekitar 40 menit kemudian.

 

Sumber: Dokumentasi Mapach 2023

Menurut Diki “Nyorocos” Okdiansyah sebagai ketua pelaksana “ Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pemulihan pendidikan setelah bencana gempa, serta mengidentifikasi solusi berkelanjutan untuk memperkuat ketahanan pendidikan di wilayah yang terdampak. Serta Membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi situasi darurat”.

Sementara itu Muhammad Rasyid “Gurilem” Ketua Adat Mapach Menuturkan bahwa “kegiatan Diklanjut (Pendidikan Lanjutan) Merupakan kaderisasi tahap akhir yang wajib dijalankan Anggota Muda (AM) Mapach sebelum resmi menjadi anggota penuh. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat persatuan diantara anggota Mapach Sekaligus membekali anggota muda dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mempersiapkan mereka menjalankan roda kepengurusan berikutnya. Meskipun terdapat banyak kendala, tapi kalian mampu melewati itu semua. Saya yakin kalian semua mampu, maka dari itu saya Menaruh Kepercayaan dan Menitipkan Kepengurusan Berikutnya Pada Para Anggota Muda Brigade 38.. Sehingga saya bisa tenang saat waktunya saya lengser dan digantikan oleh ketua adat berikutnya. Tetaplah Mengabdi Pada alam dan Kemanusiaan. Mapach, Mapach, Mapach”.

Sumber: Dokumentasi Mapach 2023

Sebelum Mulai turun, diadakan evaluasi terlebih dahulu oleh Anggota Penuh kepada anggota muda. Kemudian ditutup dengan menyanyikan Hymne Mapach dengan suasana yang khidmat dipenuhi rasa haru dan bangga atas terlaksananya kegiatan Diklanjut ini. SALAM MAPACH (Silvi “Sepat” Amelia Widyarti & Nazhifatun “Bawang” Zulfa Nabilah”).